Saya berfikir, salah saya di mana ? aku rela menolong , membantu setiap masalah demi masalah yang dialami olehnya. ternyata dibelakangku hatinya mendua. dia adalah ular, yang siap menggigit. tetapi Puji Tuhan saya masih ditolong. masih dalam jangkauan Tuhan dan saya terbebas dari perangkap cinta palsunya.
Sekarang demi masa depanku aku rela bangkit, aku rela membuka hati buat orang2 yang mau mencintaiku dengan tulus. semua yang telah saya alami biarlah sebagai pelajaran yang teramat indah yang berasal dari Tuhan. dan akhirnya saya akan merasakan damai yang ilahi.
1 komentar:
Sabar... dan ambil hikmah dari semua ini.
Untuk ke depan, harus bisa lebih berhati-hati dan berhikmat, jangan hanya mengikuti perasaan, tetapi pertimbangkan juga dengan rasio dan logika ...
walah .... :) he...he... tetap semangat Tuti ....
Tuhan merancang masa depan yang penuh harapan untukmu ...
Posting Komentar